Rabu, 12 September 2012

Pancasila telah Dilupakan oleh Masyarakat Indonesia

       Tanggal 17 Agustus 2012, Bangsa Indonesia merayakan HUT kemerdekaannya yang ke 67 tahun. HUT kemerdekaan Indonesia tahun ini sangat spesial karena kondisinya sama persis yang kita alami pada saat pertama kali kemerdekaan negara Indonesia diproklamirkan oleh Sukarno-Hatta. Ketika itu proklamasi kemerdekaan Indonesia diselenggarakan pada bulan ramadhan, dan tahun ini HUT kemerdekaan Indonesia juga jatuh pada bulan ramadhan. Kalau kita lihat dari usia negara ini yang sudah mencapai 67 tahun, pasti kita beranggapan kondisi negara ini sudah lebih baik dari masa-masa sebelumnya. Negaranya sudah aman, tertib, masyarakatnya hidup rukun di dalam kemajemukan yang ada, rakyatnya sejahtera karena pembangunan dilakukan secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Tetapi anggapan itu akan terbantahkan apabila kita melihat kondisi negara Indonesia sekarang ini. Negara Indonesia bukannya tambah aman dan tertib, tetapi semakin bergejolak dan tidak stabil. lihat saja kerusuhan dan pertikaian antar kelompok, antar suku bahkan antar agama yang marak terjadi akhir-akhir ini. sebagai  contoh kerusuhan antar suku yang terjadi di Sampit, Sambas, Poso, kerusuhan antar agama yang terjadi di Ambon, kerusuhan antar kelompok organisasi masyarakat (ORMAS) yang hampir menghiasi hari-hari di Indonesia dan masih banyak lagi yang lain. Masyarakat Indonesia tidak dapat lagi hidup tenang karena mereka khawatir sewaktu-waktu kerusuhan dan pertikaian itu akan merembes ke wilayah mereka. Belum lagi perlawanan yang dilakukan oleh masyarakat terhadap pemerintah untuk menuntut agar wilayahnya dimerdekakan dari wilayah Indonesia seperti yang sekarang dilakukan oleh masyarakat Papua. Korupsi merajalela, kebebasan beragama tidak lagi terjamin seperti kasus yang menimpa umat kristen di berbagai wilayah Indonesia dimana gereja tempat mereka beribadah disegel oleh muspida setempat. Apa yang sebenarnya terjadi dengan Bangsa ini? Mengapa hal ini dapat terjadi?

       Kondisi demikian dapat terjadi karena Pancasila sudah dilupakan oleh masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat dari setiap tindakan yang dilakukan masyarakat Indonesia sudah tidak lagi mencerminkan nilai-nilai Pancasila, padahal seharusnya setiap tindakan yang hendak dilakukan bangsa ini  harus berpedoman kepada Pancasila karena di dalam sila Pancasila terdapat nilai-nilai luhur (baca 45 butir Pancasila). Sebagai contoh, sekarang ini masyarakat Indonesia tidak lagi mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan setiap persoalan yang muncul di tengah-tengah masyarakat. Setiap persoalan yang muncul selalu diselesaikan dengan cara kekerasan sehingga berujung kepada pertikaian dan kerusuhan. Padahal Pancasila khususnya sila keempat mengajarkan kepada kita agar setiap persoalan harus diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai kata mufakat, sehingga tidak jarang kita jumpai sekarang ini di Indonesia banyak terjadi  kerusuhan antar kelompok masyarakat hanya gara-gara masalah sepele seperti yang baru-baru ini terjadi di Kabupaten Sampang, Madura (Jawa Timur).

        Selain contoh di atas, masih ada lagi contoh kasus yang menggambarkan perilaku masyarakat Indonesia yang tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila menyangkut kebebasan menjalankan ibadah. Kasus yang baru-baru ini terjadi adalah kasus penyegelan beberapa gereja di wilayah Indonesia. Hal ini tentu saja bertentangan dengan Pancasila khususnya sila pertama, karena kebebasan menjalankan ibadah dijamin oleh Pancasila dan UUD 1945 pasal 29 ayat 1 dan 2. Masih banyak contoh kasus lain yang menggambarkan bahwa Pancasila sudah dilupakan oleh masyarakat Indonesia.
           
           
         















          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar